Cerpen Remaja
Cerpen merupakan salah satu karya sastra yang banyak digemari. Banyak kalangan remaja yang menyukai cerpen. Cerpen sendiri adalah kependekan dari cerita pendek. Banyak cerita yang bisa diangkat menjadi cerpen mulai dari kisah romantisch, kehidupan ,kemanusiaan Dan msih banyak lagi. Berikut merupakan salah satu cerpen karya saya
SAHABAT ATAU CINTA????
Masa sekolah memang masa yang paling indah untuk menemukan semua hal baru. Masa itu penuh dengan kebahagiaan, keceriaan, konflik, dan hal seru lainnya. Seperti halnya Alia, Emil dan Rian. Mereka bertiga adalah sahabat yang selalu bersama. Pergi ke kantin bersama, makan bersama, ngerjain tugas sama-sama, ulangan sama-sama, pokoknya semua mungkin mereka lakukan bersama. Misalnya kemarin saat mereks ulangan Matematika, Emil minta contekan ke Alia,”Heh Alia!!! Gue minta jawaban nomor 4 dong!!”paksanya. “Huh!gue belum juga sampe nomor 3..lo cepet banget sih ngerjainnya???”sindir Alia ke Emil. “Halah,nggak usah bohong deh!!lo kan anak pinter,mustahil lah kalau lo belum selesai!”. Alia memang anak yang pintar. Ia selalu mendapat peringkat di kelas. Selain itu, Alia juga disenangi oleh teman-temannya karena dia juga anak yang ramah dan selalu ceria. Tapi ada satu sifat Alia yang kurang disukai temannya, yaitu sifat tertutupnya. Dia selalu menyembunyikan masalahnya dari teman-teman. Setiap ditanya, pasti dia akan menutupi masalahnya dengan berpura-pura ceria.
“Beneran!! Gue nggak bohong,ini soal emang susah bangett! Gue aja baru selesai nomor 2.”jawab Alia.”Halah!kalau nggak mau ngasih bilang aja,nggak usah pake pura-pura belum selesai!”. Alia jadi ngerasa sedih karena Emil nuduh kaya gitu. Akhirnya bel pulang udah bunyi, Emil sama Alia langsung pulang. Di jalan, mereka diem-dieman sampe buat Rian jadi bingung karena nggak biasanya mereka berdua bersikap dingin,”Heh!lo berdua kenapa sih?!”. Emil langsung jawab dengan nada yang sewot,”Nggak apa-apa dan nggak usah nanya!!”
Sebenernya Emil sama Rian bukan hanya sahabat,tetapi udah satu minggu terakhir ini mereka resmi berpacaran. Tapi itu nggak ngerubah persahabatan mereka bertiga. Mereka masih tetep sama-sama kaya biasanya. Keesokan harinya, Alia sama Emil udah baikan lagi kaya biasa. Pagi itu,sebelum bel pelajaran berbunyi, Alia, Emil dan temen-temen lainnya ngerumpi asik banget. Emil yang udah beli jam tangan baru pun langsung nyerobot pembicaraan,”Hai Guys! Liat dong, gue udah beli jam tangan yang gue pengen banget,kemaren. Tuh liat! Cakep kan??”(sambil menunjukkan tangannya).”Wah!bagus juga yah?!”.kata Dinda.”Oh,itu tentu!! Emil yang paling kece pasti bagus dong pilihannya!!”.”Iya deh!”sahut temen-temennya. Saking asiknya ngerumpi mereka nggak kerasa kalau bel masuk pelajaran udah bunyi dan mereka langsung masuk ke kelas. Saat semua lari, Emil heboh sendiri sampe-sampe dia mau jatuh pas lagi di depan meja guru. Semua teman-temannya langsung ketawa heboh satu kelas.”Huuu!! makanya jangan suka kecentilan jadi orang!! Lebay sih lo!hehe”sindir satu orang temannya.”Heh!biasa aja dong!anak cantik ya nggak apa-apa dong kalau heboh dikit”dengan PD-nya dia menjawab temannya itu. Setelah itu mereka berpusing-pusing ria dengan pelajaran hari itu.
Waktu istirahat, Emil sama Alia langsung pergi ke kelas Rian untuk ngajak ke kantin bareng. Di kantin mereka bertiga makan bareng sambil cerita. Emil pun langsung nunjukkin jam tangan barunya ke Rian. Rian pun pura-pura tertarik sama cerita Emil tentang jam barunya. Padahal sih menurutnya nggak penting-penting amat, tapi karena dia takut Emil marah, jadi dia pura-pura aja tertarik.
Beberapa bulan berlalu, tanpa disadari Rian mulai merasakan sesuatu yang berbeda dengan perasaannya sama Alia. Ia merasa ada yang special dengan Alia hingga membuatnya suka dengan Alia. Padahal saat itu Rian masih pacaran sama Emil. Tapi emang akhir-akhir ini hubungan mereka berdua lagi renggang gitu,dan Rian jadi sering curhat ke Alia. Mungkin karena itulah Rian mulai merasakan benih-benih cinta mulai tumbuh untuk Alia.
Tak berapa lama Emil mengetahui perasaan Rian ke Alia. Emil jadi marah banget sama Alia karena dia piker Alia yang sudah menggoda Rian utuk suka sama dia. Dan kalian tahu apa??? Emil langsung ngelabrak Alia,”Heh!! Lo tega banget sih sama temen sendiri!!ngakunya sih temen tapi sikap lo nggak kaya temen sama sekali!!dasar munafik banget lo jadi orang!!”tuduhnya pada Alia.”Emil, jangan kaya gitu!gue berani sumpah kalo gue nggak pernah sedikitpun ngerebut Rian dari lo! Pernah punya pikiran kaya gitu juga nggak!please lo jangan salah paham dulu!”bela Alia.”Halah!nggak usah munafik deh lo!kalo suka bilang aja!nggak usah nusuk gue dari belakang!”,”Emil, beneran gue nggak adaa maksud kaya gitu!”. Emil tetep kekeh dengan pendapatnya kalo Alia ngerebut Rian darinya dan tetep nuduh Alia yang engak-enggak. Akhirmya mereka berdua marahan sampai-sampai Emil nggak mau ngomong sama Alia. Meraka berdua diem-dieman sampai beberapa minggu.
Setelah lama berantem, akhirnya Rian menjelaskan semuanya kepada Emil dan Alia. Mereka bertiga berkumpul di rumah Rian untk menyelesaikan masalah tersebut. Siang itu cuaca sangat panas, tetapi di rumah Rian semua terasa mencekung dan menegangkan.”Guys, gue mau ngejelasin semuanya sama kalian. Ok, gue ngaku kalo gue emang suka sama Alia, tapi itu semua nggak gue ungkapin ke Alia dan Alia juga nggak pernah nge-respon perasaan gue karena mungkin dia takut lo marah Mil! Gue juga mau minta maaf sama lo Mil, karena akhir-akhir ini gue terkesan cuek dan nggak peduli sama lo! Intinya gue minta maaf sama lo berdua ,karena gue lo jadi pada berantem.”
Itulah kata-kata yang terucap dari Rian, karena dengan sikapnya yang diem, nggak tegas, acuh dan pemalu akhirnya membuat jarak antara Emil dan Alia. Emil yang tadinya bersikeras untuk tidak memaafkan Alia, akhirnya luluh mendengar penjelasan Rian. Emil akhirnya meminta maaf ke Alia,”Al gue minta maaf ya, akhir-akhir ini gue jadi kasar sama lo”(sambil menangis)”Iya gue juga minta maaf sama lo!”. Mereka berdua saling menangis dan meminta maaf. Suasana haru pun menyelimuti siang itu,suasana yang tadinya hening dan mencekam, sekarang penuh dengan kehangatan dari hubungan persahabatan mereka. Mereka sadar bahwa hubungan persahabatan adalah hubungan yang tak ternilai oleh apapun. Mereka tak ingin menyia-nyiakan hubungan persahabatan mereka dengan perasaan yang telah mengancurkan hubungan mereka. Perasaan yang telah membuat mereka jauh satu sama lain, dan membuat mereka seperti orang asing. Akhirnya hubungan dibangun kembali, yaitu hubungan persahabatan yang semakin kokoh dan tak serapuh persahabatan mereka dulu. Kini mereka lebih mengerti apa yang dimaksud sahabat sebenarnya. Yaitu sahabat yang saling percaya, saling melengkapi, saling mengerti, dan yang mencoba menyelesaikan masalah bersama-sama. Mereka bertiga bersahabat kembali tanpa ada perasaan suka kepada satu sama lain. Mereka telah mengubur masalah itu dalam-dalam dan mencoba untuk menjalin persahabatan tanpa rasa egois. Sekarang Alia, Emil dan Rian menjadi sahabat yang lebih baik dari sebelumnya.
Kunjungi juga laman http://uny.ac.id , http://library.uny.ac.id , https://journal.uny.ac.id
SAHABAT ATAU CINTA????
Masa sekolah memang masa yang paling indah untuk menemukan semua hal baru. Masa itu penuh dengan kebahagiaan, keceriaan, konflik, dan hal seru lainnya. Seperti halnya Alia, Emil dan Rian. Mereka bertiga adalah sahabat yang selalu bersama. Pergi ke kantin bersama, makan bersama, ngerjain tugas sama-sama, ulangan sama-sama, pokoknya semua mungkin mereka lakukan bersama. Misalnya kemarin saat mereks ulangan Matematika, Emil minta contekan ke Alia,”Heh Alia!!! Gue minta jawaban nomor 4 dong!!”paksanya. “Huh!gue belum juga sampe nomor 3..lo cepet banget sih ngerjainnya???”sindir Alia ke Emil. “Halah,nggak usah bohong deh!!lo kan anak pinter,mustahil lah kalau lo belum selesai!”. Alia memang anak yang pintar. Ia selalu mendapat peringkat di kelas. Selain itu, Alia juga disenangi oleh teman-temannya karena dia juga anak yang ramah dan selalu ceria. Tapi ada satu sifat Alia yang kurang disukai temannya, yaitu sifat tertutupnya. Dia selalu menyembunyikan masalahnya dari teman-teman. Setiap ditanya, pasti dia akan menutupi masalahnya dengan berpura-pura ceria.
“Beneran!! Gue nggak bohong,ini soal emang susah bangett! Gue aja baru selesai nomor 2.”jawab Alia.”Halah!kalau nggak mau ngasih bilang aja,nggak usah pake pura-pura belum selesai!”. Alia jadi ngerasa sedih karena Emil nuduh kaya gitu. Akhirnya bel pulang udah bunyi, Emil sama Alia langsung pulang. Di jalan, mereka diem-dieman sampe buat Rian jadi bingung karena nggak biasanya mereka berdua bersikap dingin,”Heh!lo berdua kenapa sih?!”. Emil langsung jawab dengan nada yang sewot,”Nggak apa-apa dan nggak usah nanya!!”
Sebenernya Emil sama Rian bukan hanya sahabat,tetapi udah satu minggu terakhir ini mereka resmi berpacaran. Tapi itu nggak ngerubah persahabatan mereka bertiga. Mereka masih tetep sama-sama kaya biasanya. Keesokan harinya, Alia sama Emil udah baikan lagi kaya biasa. Pagi itu,sebelum bel pelajaran berbunyi, Alia, Emil dan temen-temen lainnya ngerumpi asik banget. Emil yang udah beli jam tangan baru pun langsung nyerobot pembicaraan,”Hai Guys! Liat dong, gue udah beli jam tangan yang gue pengen banget,kemaren. Tuh liat! Cakep kan??”(sambil menunjukkan tangannya).”Wah!bagus juga yah?!”.kata Dinda.”Oh,itu tentu!! Emil yang paling kece pasti bagus dong pilihannya!!”.”Iya deh!”sahut temen-temennya. Saking asiknya ngerumpi mereka nggak kerasa kalau bel masuk pelajaran udah bunyi dan mereka langsung masuk ke kelas. Saat semua lari, Emil heboh sendiri sampe-sampe dia mau jatuh pas lagi di depan meja guru. Semua teman-temannya langsung ketawa heboh satu kelas.”Huuu!! makanya jangan suka kecentilan jadi orang!! Lebay sih lo!hehe”sindir satu orang temannya.”Heh!biasa aja dong!anak cantik ya nggak apa-apa dong kalau heboh dikit”dengan PD-nya dia menjawab temannya itu. Setelah itu mereka berpusing-pusing ria dengan pelajaran hari itu.
Waktu istirahat, Emil sama Alia langsung pergi ke kelas Rian untuk ngajak ke kantin bareng. Di kantin mereka bertiga makan bareng sambil cerita. Emil pun langsung nunjukkin jam tangan barunya ke Rian. Rian pun pura-pura tertarik sama cerita Emil tentang jam barunya. Padahal sih menurutnya nggak penting-penting amat, tapi karena dia takut Emil marah, jadi dia pura-pura aja tertarik.
Beberapa bulan berlalu, tanpa disadari Rian mulai merasakan sesuatu yang berbeda dengan perasaannya sama Alia. Ia merasa ada yang special dengan Alia hingga membuatnya suka dengan Alia. Padahal saat itu Rian masih pacaran sama Emil. Tapi emang akhir-akhir ini hubungan mereka berdua lagi renggang gitu,dan Rian jadi sering curhat ke Alia. Mungkin karena itulah Rian mulai merasakan benih-benih cinta mulai tumbuh untuk Alia.
Tak berapa lama Emil mengetahui perasaan Rian ke Alia. Emil jadi marah banget sama Alia karena dia piker Alia yang sudah menggoda Rian utuk suka sama dia. Dan kalian tahu apa??? Emil langsung ngelabrak Alia,”Heh!! Lo tega banget sih sama temen sendiri!!ngakunya sih temen tapi sikap lo nggak kaya temen sama sekali!!dasar munafik banget lo jadi orang!!”tuduhnya pada Alia.”Emil, jangan kaya gitu!gue berani sumpah kalo gue nggak pernah sedikitpun ngerebut Rian dari lo! Pernah punya pikiran kaya gitu juga nggak!please lo jangan salah paham dulu!”bela Alia.”Halah!nggak usah munafik deh lo!kalo suka bilang aja!nggak usah nusuk gue dari belakang!”,”Emil, beneran gue nggak adaa maksud kaya gitu!”. Emil tetep kekeh dengan pendapatnya kalo Alia ngerebut Rian darinya dan tetep nuduh Alia yang engak-enggak. Akhirmya mereka berdua marahan sampai-sampai Emil nggak mau ngomong sama Alia. Meraka berdua diem-dieman sampai beberapa minggu.
Setelah lama berantem, akhirnya Rian menjelaskan semuanya kepada Emil dan Alia. Mereka bertiga berkumpul di rumah Rian untk menyelesaikan masalah tersebut. Siang itu cuaca sangat panas, tetapi di rumah Rian semua terasa mencekung dan menegangkan.”Guys, gue mau ngejelasin semuanya sama kalian. Ok, gue ngaku kalo gue emang suka sama Alia, tapi itu semua nggak gue ungkapin ke Alia dan Alia juga nggak pernah nge-respon perasaan gue karena mungkin dia takut lo marah Mil! Gue juga mau minta maaf sama lo Mil, karena akhir-akhir ini gue terkesan cuek dan nggak peduli sama lo! Intinya gue minta maaf sama lo berdua ,karena gue lo jadi pada berantem.”
Itulah kata-kata yang terucap dari Rian, karena dengan sikapnya yang diem, nggak tegas, acuh dan pemalu akhirnya membuat jarak antara Emil dan Alia. Emil yang tadinya bersikeras untuk tidak memaafkan Alia, akhirnya luluh mendengar penjelasan Rian. Emil akhirnya meminta maaf ke Alia,”Al gue minta maaf ya, akhir-akhir ini gue jadi kasar sama lo”(sambil menangis)”Iya gue juga minta maaf sama lo!”. Mereka berdua saling menangis dan meminta maaf. Suasana haru pun menyelimuti siang itu,suasana yang tadinya hening dan mencekam, sekarang penuh dengan kehangatan dari hubungan persahabatan mereka. Mereka sadar bahwa hubungan persahabatan adalah hubungan yang tak ternilai oleh apapun. Mereka tak ingin menyia-nyiakan hubungan persahabatan mereka dengan perasaan yang telah mengancurkan hubungan mereka. Perasaan yang telah membuat mereka jauh satu sama lain, dan membuat mereka seperti orang asing. Akhirnya hubungan dibangun kembali, yaitu hubungan persahabatan yang semakin kokoh dan tak serapuh persahabatan mereka dulu. Kini mereka lebih mengerti apa yang dimaksud sahabat sebenarnya. Yaitu sahabat yang saling percaya, saling melengkapi, saling mengerti, dan yang mencoba menyelesaikan masalah bersama-sama. Mereka bertiga bersahabat kembali tanpa ada perasaan suka kepada satu sama lain. Mereka telah mengubur masalah itu dalam-dalam dan mencoba untuk menjalin persahabatan tanpa rasa egois. Sekarang Alia, Emil dan Rian menjadi sahabat yang lebih baik dari sebelumnya.
Kunjungi juga laman http://uny.ac.id , http://library.uny.ac.id , https://journal.uny.ac.id
TOTO-TIN, INC. - Tioga Iron Bars & Lounge
BalasHapusTOTO-TIN, Inc. produces premium-quality titanium cookware authentic barbeque-inspired and titanium teeth dog casual flavors, titanium grades all at the Toto-Tin. Designed to be used in titanium pans your home, Toto-TIN is a premier used ford escape titanium